Apa itu WordPress? Pertanyaan ini sering banget muncul, terutama buat kamu yang baru mulai menjelajahi dunia website. Wajar sih, karena WordPress itu ibarat gerbang utama yang membuka akses ke dunia bikin website tanpa harus jadi jago coding duluan. Dari sekian banyak platform, WordPress tetap jadi pilihan populer — mulai dari blogger pemula, pebisnis kecil, sampai perusahaan besar pun pakai platform ini.

Kalau kamu pernah dengar istilah “bikin website sendiri itu susah”, mungkin kamu belum kenal yang namanya WordPress. Soalnya, apa itu WordPress bukan cuma soal platform, tapi lebih kayak alat serbaguna yang bisa bantu kamu bikin blog pribadi, toko online, portofolio, bahkan website bisnis profesional. Yang bikin keren, kamu bisa mulai tanpa ribet dan semuanya bisa dikustomisasi sesuai gaya kamu.

Di tahun 2025 ini, teknologi makin maju, tapi WordPress tetap relevan dan makin gampang digunakan. Banyak fitur baru yang muncul, komunitasnya makin besar, dan tutorialnya bertebaran di mana-mana. Jadi, kalau kamu masih bingung soal apa itu WordPress, tenang aja. Kamu bukan satu-satunya. Justru sekarang waktu yang tepat buat kenalan lebih dalam.

Banyak orang mulai dengan platform ini karena fleksibilitas dan kemudahan penggunaannya. Mau desain yang minimalis atau penuh efek animasi, semua bisa diwujudkan dengan WordPress. Yang penting kamu tahu dulu dasarnya, biar langkah ke depan nggak terlalu membingungkan. Dan di artikel ini, kita akan bahas semuanya dari awal, pelan-pelan, dan tentu saja, dengan bahasa yang santai.

Jadi, sebelum kamu terjun langsung, yuk kita mulai dari dasarnya dulu. Karena untuk bisa paham dan manfaatin WordPress secara maksimal, kamu harus ngerti dulu apa itu WordPress, sejarahnya, fungsinya, dan kenapa dia bisa jadi platform sejuta umat buat bikin website zaman sekarang.

Apa Itu WordPress?

WordPress adalah sebuah platform open-source yang bisa kamu gunakan untuk membuat website, blog, atau bahkan toko online tanpa harus jadi ahli dalam hal coding. Ia pertama kali dirilis pada tahun 2003 sebagai alat blogging sederhana, tapi sekarang udah berkembang jadi salah satu sistem manajemen konten (CMS) paling populer di dunia. Bahkan lebih dari 40% website di internet dibangun pakai WordPress. Jadi, bisa dibilang, WordPress udah jadi tulang punggung internet modern.

Kalau kamu penasaran kenapa WordPress bisa sepopuler itu, salah satu jawabannya adalah karena fleksibilitasnya. Mau bikin blog pribadi yang penuh curhatan? Bisa. Mau bikin website portfolio buat pamerin hasil karya? Bisa juga. Bahkan bikin toko online lengkap dengan fitur pembayaran dan keranjang belanja pun bisa banget. Semuanya bisa kamu atur lewat satu dashboard yang user-friendly.

WordPress itu ibarat rumah yang bisa kamu desain sesuka hati. Ada ribuan tema (template) dan plugin (fitur tambahan) yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Misalnya, kamu pengen tampilan minimalis, atau lebih suka yang penuh warna dan animasi — tinggal pilih aja temanya. Kalau butuh fitur tambahan kayak formulir kontak, SEO, atau keamanan ekstra, tinggal install pluginnya. Semudah itu.

Satu hal yang banyak disukai orang adalah komunitasnya. Karena WordPress itu open-source, artinya banyak banget orang di luar sana yang ikut berkontribusi — entah dengan bikin plugin, membuat tema, atau berbagi tutorial. Jadi kalau kamu mengalami kendala, hampir selalu ada solusi yang bisa kamu temuin di forum, blog, atau video YouTube.

Tapi bukan berarti WordPress itu tanpa kekurangan. Salah satu tantangan buat pemula adalah banyaknya pilihan yang bisa bikin bingung di awal. Kamu bisa aja kewalahan milih tema yang cocok, atau bingung pas plugin yang kamu install malah bentrok satu sama lain. Belum lagi urusan teknis kayak update versi, backup, dan keamanan — semua itu tetap jadi tanggung jawab kamu.

Meski begitu, belajar WordPress itu mirip kayak belajar naik sepeda. Awalnya mungkin goyah, tapi begitu udah ngerti cara mainnya, kamu bakal ngerasa lebih bebas dan bisa eksplorasi lebih jauh. Dan untungnya, karena komunitasnya gede banget, kamu nggak akan sendirian dalam proses belajar itu. Selalu ada jalan dan teman seperjuangan di luar sana.

Nah, kamu mungkin bertanya-tanya, kenapa harus pilih WordPress daripada platform lain kayak Blogger, Wix, atau Canva Code? Jawabannya ada di fleksibilitas dan kontrol. Misalnya di Blogger, kamu memang bisa bikin blog dengan cepat, tapi opsi kustomisasinya terbatas dan kamu nggak punya kontrol penuh atas data dan tampilan websitemu.

Wix juga kelihatan menarik karena drag-and-drop-nya yang simpel. Tapi sering kali kamu akan mentok saat pengin nambahin fitur yang lebih kompleks. Banyak fitur premium yang harus bayar mahal, dan kalau suatu saat kamu pengen pindah ke platform lain, proses migrasinya bisa ribet banget.

Canva Code mungkin kelihatan modern dan nyeni, apalagi buat kamu yang udah familiar sama desain di Canva. Tapi sebagai platform untuk bikin website profesional, dia masih sangat terbatas. Fitur-fiturnya belum sekuat WordPress, dan kamu mungkin bakal merasa cepat kehabisan opsi kalau pengin mengembangkan website lebih jauh.

WordPress itu beda. Kamu punya kontrol penuh atas websitemu — dari hosting, domain, desain, sampai data pengguna. Kamu bisa mulai dari yang sederhana, lalu pelan-pelan berkembang seiring kebutuhan. Dan yang paling penting, kamu nggak terkunci di satu layanan. Website kamu bisa dipindahkan ke hosting lain, diubah tampilannya, bahkan dimonetisasi dengan cara apapun.

Dari sisi biaya, WordPress juga lebih fleksibel. Kamu bisa mulai dengan budget kecil, beli domain dan hosting, lalu bangun website sendiri. Mau gratisan juga bisa, walau ada batasan tertentu. Tapi intinya, kamu bisa atur sesuai kondisi dan tujuan kamu. Nggak harus keluar banyak uang di awal.

Buat kamu yang pengin serius membangun brand, bisnis, atau komunitas online, WordPress adalah pilihan yang masuk akal. Selain kuat dan fleksibel, dia juga SEO-friendly. Mesin pencari kayak Google suka dengan struktur WordPress yang rapi dan mudah dibaca, jadi website kamu punya peluang lebih besar buat muncul di hasil pencarian.

Satu lagi yang penting: kamu bisa bikin website multilingual alias banyak bahasa dengan mudah di WordPress. Buat kamu yang target pengunjungnya dari luar negeri, ini jelas keuntungan besar. Tinggal install plugin terjemahan, dan website kamu siap menjangkau lebih banyak orang.

Kelebihan lain dari WordPress adalah kemampuannya untuk integrasi dengan banyak layanan pihak ketiga. Mau sambungin sama email marketing kayak Mailchimp? Bisa. Mau koneksi ke payment gateway buat jualan online? Bisa juga. Bahkan integrasi ke CRM, chatbot, dan sistem otomatis lainnya juga udah tersedia dalam bentuk plugin.

Dengan semua kelebihan ini, wajar banget kalau WordPress jadi CMS favorit di seluruh dunia. Tapi inget, setiap platform pasti punya sisi baik dan sisi yang harus diperhatikan. Yang penting adalah kamu tahu apa kebutuhanmu, dan apakah WordPress bisa menjawab itu. Kalau iya, maka kamu bakal punya fondasi yang kuat buat membangun kehadiran online yang solid.

Intinya, WordPress itu bukan sekadar alat bikin website. Dia adalah ekosistem yang luas, hidup, dan berkembang terus. Kamu nggak cuma belajar satu hal, tapi juga berproses — belajar desain, belajar teknis, belajar marketing, semuanya lewat satu platform yang sama. Dan itu pengalaman yang nggak kamu dapetin kalau cuma pakai platform yang lebih terbatas.

WordPress.com vs WordPress.org

Oke, setelah kamu tahu gambaran besarnya soal WordPress, sekarang saatnya kita bahas lebih dalam perbedaan dua versi WordPress yang sering bikin bingung banyak orang: WordPress.com vs WordPress.org. Keduanya sama-sama WordPress, tapi cara kerja dan fiturnya bisa sangat beda. Yuk kita kupas satu per satu.

1. WordPress.com

Kelebihan WordPress.com

Kelemahan WordPress.com

Gratis untuk pemakaian dasar

Fitur terbatas di versi gratis

Hosting sudah disediakan otomatis

Tidak bisa install plugin di paket gratis dan Personal

Tidak perlu mikirin teknis seperti update

Kustomisasi desain sangat terbatas di paket gratis

Cocok untuk pemula yang ingin langsung mulai

Nama domain masih memakai subdomain (contoh: namakamu.wordpress.com)

Tersedia berbagai paket berbayar sesuai kebutuhan

Kontrol terbatas terhadap file dan database

Backup dan keamanan dikelola otomatis

Tidak fleksibel untuk ekspansi skala besar

Komunitas besar dan mudah digunakan

Iklan ditampilkan di versi gratis, dan kamu tidak dapat menghapusnya kecuali upgrade

WordPress.com adalah versi WordPress yang serba otomatis dan dikelola penuh oleh perusahaan bernama Automattic. Di sini kamu nggak perlu repot mikirin soal hosting, instalasi, update, atau keamanan. Semua udah diurusin. Yang perlu kamu lakukan cuma bikin akun, pilih tema, lalu mulai menulis atau membangun konten kamu.

Platform ini cocok banget buat kamu yang pengin langsung punya blog atau website tanpa pusing urusan teknis. Kamu tinggal daftar, kasih nama situs kamu, dan dalam beberapa menit udah jadi. Ini jadi alasan kenapa banyak banget pemula yang mulai dari WordPress.com — semuanya serba cepat dan simpel.

Kalau kamu cuma butuh website sederhana seperti blog pribadi atau halaman portofolio, WordPress.com bisa jadi pilihan yang pas. Paket gratisnya udah cukup buat mulai. Kamu dapat subdomain gratis (misalnya: namakamu.wordpress.com) dan beberapa pilihan tema yang bisa langsung dipakai.

Tapi jangan buru-buru senang dulu — versi gratis ini punya banyak keterbatasan. Kamu nggak bisa menghilangkan iklan yang kadang muncul di websitemu. Terus, kamu juga nggak bisa memasang plugin tambahan atau mengubah tema secara mendalam. Jadi kalau kamu pengin fitur yang lebih advanced, kamu harus upgrade ke paket berbayar.

Paket berbayar di WordPress.com mulai dari yang cukup murah untuk personal use, sampai yang mahal untuk kebutuhan bisnis. Di level tertentu, kamu baru bisa install plugin, pasang tema premium, dan dapat fitur tambahan seperti monetisasi dan integrasi lebih kompleks. Tapi semua itu tetap dalam sistem yang mereka kontrol.

Hal penting lain yang perlu kamu tahu adalah soal kontrol. Di WordPress.com, kamu sebenarnya cuma “numpang” di rumah orang. Kamu bisa mendekor dan mengatur ruangnya sebatas yang diizinkan, tapi kamu nggak bisa bongkar total atau pasang fitur aneh-aneh sesuka hati. Dan kalau suatu saat kamu pengin pindah ke platform lain, proses migrasinya bisa agak rumit.

Walaupun begitu, WordPress.com tetap menarik untuk kalangan tertentu. Misalnya buat pelajar yang lagi belajar nulis, penulis yang pengin mulai ngeblog, atau seseorang yang butuh online presence dengan cepat tanpa mikirin hal-hal teknis. Tinggal fokus pada konten, tanpa harus pusing urusan backend.

Salah satu nilai plus dari WordPress.com adalah sistem keamanannya. Karena dikelola oleh Automattic, kamu nggak perlu mikirin soal hacking, malware, atau update keamanan. Mereka yang tangani itu semua. Ini beda dengan WordPress.org, di mana kamu harus tangani hal-hal teknis tersebut sendiri atau sewa bantuan.

Selain itu, backup data juga dilakukan otomatis. Jadi kamu nggak perlu repot setting plugin backup seperti di WordPress.org. Kalau suatu saat ada kesalahan teknis atau perubahan desain yang nggak sesuai, kamu bisa balik ke versi sebelumnya dengan mudah.

Dari sisi performa, WordPress.com juga punya keunggulan. Karena dihosting di server mereka sendiri yang skalanya besar, kecepatan akses dan uptime biasanya cukup stabil. Ini penting banget buat pengunjung supaya mereka nggak kabur gara-gara website kamu lambat atau down.

Sayangnya, buat kamu yang suka bereksperimen dan eksplorasi fitur baru, WordPress.com bisa terasa membatasi. Misalnya kamu pengin bikin website toko online lengkap dengan sistem reward dan dashboard admin custom — hal kayak gini akan sulit atau mahal kalau kamu tetap bertahan di WordPress.com.

Keterbatasan dalam hal SEO juga kadang jadi bahan pertimbangan. Di versi gratis, kamu nggak bisa mengatur meta title, deskripsi, atau struktur URL seenaknya. Fitur SEO lebih lengkap hanya tersedia di paket bisnis atau di WordPress.org.

Jadi, meskipun WordPress.com adalah pintu masuk yang nyaman buat pemula, kamu tetap harus tahu batasannya. Banyak yang mulai dari sini, lalu pelan-pelan migrasi ke WordPress.org ketika merasa butuh lebih banyak kebebasan dan kontrol terhadap website-nya.

Intinya, WordPress.com itu cocok kalau kamu pengin yang simpel, nggak mau ribet, dan cuma pengin website yang langsung bisa dipakai. Tapi kalau kamu punya rencana jangka panjang, ingin membangun brand, atau ingin fleksibilitas penuh, maka kamu harus pertimbangkan platform lain — atau naik level ke WordPress.org.

Nah, setelah ini kita akan bahas saingannya yang lebih “liar” dan fleksibel: WordPress.org. Di sinilah kamu bisa leluasa mengatur semuanya, mulai dari tampilan sampai fitur-fitur canggih. Tapi tentu ada konsekuensinya juga. Kita bahas bareng, ya.

2. WordPress.org

Kelebihan WordPress.org

Kelemahan WordPress.org

Kontrol penuh atas website dan data

Butuh biaya awal untuk domain dan hosting

Bebas install plugin dan tema custom

Tanggung jawab sendiri untuk update dan keamanan

Bisa dimonetisasi tanpa batasan

Ada kurva belajar untuk pemula

Lebih fleksibel untuk pengembangan website jangka panjang

Harus mengelola backup dan performa server

SEO-friendly dan bisa dioptimasi total

Bisa jadi ribet kalau nggak terbiasa dengan hal teknis

Cocok untuk segala jenis website, dari blog sampai toko online

Perlu waktu lebih banyak di awal untuk setting awal

Komunitas besar dan dukungan luas

Perlu memilih hosting yang tepat agar performa optimal

WordPress.org adalah versi WordPress yang paling fleksibel, dan biasanya direkomendasikan buat kamu yang pengin bangun website secara serius. Di sini kamu bisa ngatur semua hal — mulai dari desain, fitur, sampai keamanan — karena kamu menjalankan WordPress di hosting milik sendiri. Jadi, kamu bukan sekadar “pengguna”, tapi pemilik penuh dari website kamu.

Beda dari WordPress.com yang tinggal pakai, WordPress.org memang butuh sedikit usaha di awal. Kamu harus beli nama domain (misalnya: kamusite.com) dan sewa hosting. Tapi jangan khawatir, sekarang banyak layanan hosting yang sudah menyediakan proses instalasi WordPress hanya dengan sekali klik. Jadi, meskipun teknis, tetap bisa dijalani oleh pemula dengan sedikit panduan.

Keuntungan terbesar dari WordPress.org adalah kebebasan tanpa batas. Kamu bisa install ribuan plugin dan tema, baik yang gratis maupun premium. Bahkan kamu juga bisa edit kodenya kalau pengin menyesuaikan fitur sesuai kebutuhan bisnis atau personal branding kamu. Nggak ada batasan dari pihak ketiga.

Misalnya kamu pengin pasang plugin untuk SEO, sistem keanggotaan, booking online, email marketing, atau chatbot — semuanya tersedia dan tinggal install. Fitur-fitur inilah yang bikin WordPress.org jadi favorit para developer, agensi web, sampai pemilik bisnis online yang pengin punya sistem digital yang kuat dan scalable.

Selain itu, WordPress.org mendukung penuh monetisasi. Kamu bisa pasang iklan dari jaringan mana pun, seperti Google AdSense, Media.net, bahkan iklan mandiri. Kalau pakai WordPress.com versi gratis, kamu nggak bisa melakukan hal itu semau kamu. Tapi di WordPress.org, semua jalan terbuka.

Kustomisasi desain juga jauh lebih bebas. Kamu bisa pakai tema apa saja, modifikasi CSS atau HTML sesuai gaya kamu, bahkan bikin layout dari nol kalau kamu ngerti coding (atau pakai page builder seperti Elementor, Beaver Builder, atau Bricks). Website kamu bisa tampil unik dan beda dari yang lain.

Dari sisi SEO, WordPress.org jelas unggul. Kamu bisa atur semua hal teknis yang mendukung performa di mesin pencari — seperti meta tag, struktur URL, kecepatan loading, sampai integrasi dengan tools SEO seperti Google Search Console dan plugin populer macam Rank Math atau Yoast.

Tapi seperti rumah pribadi, WordPress.org juga butuh perawatan. Kamu harus rajin update tema, plugin, dan versi WordPress-nya supaya aman dari serangan. Kamu juga perlu mengatur backup otomatis dan memastikan website kamu berjalan di server yang stabil dan cepat. Tapi untungnya, semua ini bisa disederhanakan dengan bantuan plugin.

Ada juga tantangan teknis lain, misalnya error karena plugin bentrok atau update gagal. Tapi lagi-lagi, kamu nggak sendirian. Komunitas WordPress sangat aktif, dan hampir semua masalah umum pasti sudah pernah dialami orang lain. Tinggal cari solusi di forum, blog, atau tutorial YouTube.

Kalau kamu termasuk orang yang suka belajar hal baru, WordPress.org ini bisa jadi tempat bermain yang menyenangkan. Kamu bisa belajar soal UI/UX, SEO, marketing, keamanan, sampai ke pengembangan tema dan plugin. Semakin dalam kamu belajar, semakin maksimal juga potensi websitemu.

Salah satu alasan kenapa banyak bisnis dan startup memilih WordPress.org adalah karena skalabilitasnya. Website kamu bisa mulai dari blog sederhana, lalu berkembang jadi toko online, marketplace, atau platform edukasi. Dan semua itu bisa terjadi tanpa perlu pindah platform — cukup tambah plugin atau integrasi dengan layanan lain.

Keamanan juga bisa kamu tingkatkan semaksimal mungkin. Kamu bebas pilih plugin keamanan, pasang firewall, aktifkan 2FA (two-factor authentication), dan konfigurasi server sesuai standar industri. Jadi, meskipun awalnya ribet, sebenarnya kamu bisa membuat website yang sangat aman dan profesional.

Kamu juga bisa menambahkan fitur custom lewat bantuan developer kalau kamu butuh sesuatu yang benar-benar spesifik. Misalnya sistem booking untuk rental mobil, fitur multi-vendor untuk marketplace, atau dashboard user yang interaktif. Semua itu bisa dibangun di atas WordPress.org karena sifatnya yang terbuka.

Kalau kamu seorang kreator, bisnis owner, freelancer, atau siapapun yang pengin membangun identitas digital yang kuat, WordPress.org adalah pilihan terbaik. Memang butuh waktu dan usaha di awal, tapi hasil jangka panjangnya sepadan banget. Kamu bisa punya website yang beneran “milikmu”, bukan sekadar numpang.

Terakhir, WordPress.org memberi kamu kebebasan dan kepemilikan penuh. Dan di dunia digital, itu hal yang sangat berharga. Karena kamu yang pegang kendali penuh atas data, tampilan, konten, dan bagaimana website kamu berjalan — tanpa batasan dari sistem tertutup seperti platform lainnya.

Nah, setelah tahu perbedaan besar antara WordPress.com dan WordPress.org, kamu sekarang lebih siap buat milih mana yang paling cocok sesuai kebutuhanmu. Di bagian selanjutnya, kita akan bahas perbandingan langsung antara keduanya biar makin jelas perbedaannya.

WordPress Mana Yang Lebih Baik?

Kalau kamu baru kenal WordPress, perbedaan antara WordPress.com dan WordPress.org mungkin agak membingungkan di awal. Keduanya memang berasal dari “akar” yang sama, tapi cara kerjanya, fitur-fiturnya, dan fleksibilitas yang ditawarkan sangat berbeda. Jadi penting banget buat paham perbedaannya sebelum kamu mulai membangun website pertama kamu.

Secara sederhana, WordPress.com itu cocok buat kamu yang pengin semua serba praktis, nggak mau ribet urusan teknis, dan lebih fokus ke konten. Kamu tinggal daftar, pilih tema, dan langsung mulai nulis atau upload konten. Tapi konsekuensinya, kamu harus rela dengan beberapa batasan: nggak bisa install plugin sesuka hati, tema terbatas, dan ada iklan kalau pakai versi gratis.

Sedangkan WordPress.org lebih cocok buat kamu yang pengin kontrol penuh atas semuanya — dari desain sampai fitur-fitur canggih. Memang butuh biaya awal (untuk domain dan hosting), dan perlu sedikit belajar hal teknis, tapi sebagai gantinya kamu bisa membangun website yang benar-benar kamu miliki dan bisa kamu kembangkan sebebas mungkin.

Soal performa, WordPress.org jelas unggul dalam hal kecepatan, skalabilitas, dan potensi SEO. Tapi kalau kamu belum siap mengelola hal-hal teknis kayak update rutin, backup, atau keamanan, maka WordPress.com bisa jadi pilihan yang aman dan santai.

Banyak orang memulai dari WordPress.com untuk belajar, lalu seiring berkembangnya kebutuhan — terutama kalau mulai serius bangun brand atau bisnis — mereka pindah ke WordPress.org. Perpindahan ini cukup umum, dan memang WordPress menyediakan tools untuk migrasi.

Jadi, kalau kamu cuma butuh blog pribadi, catatan harian, atau portofolio sederhana, WordPress.com bisa cukup banget. Tapi kalau kamu ingin membangun toko online, platform edukasi, website perusahaan, atau situs profesional lainnya, maka WordPress.org adalah tempat yang tepat.

Keduanya punya keunggulan masing-masing, dan nggak ada yang benar-benar “lebih baik”. Yang ada adalah: mana yang lebih cocok buat kebutuhanmu saat ini. Dan kabar baiknya, karena dua-duanya berbasis WordPress, kamu bisa dengan mudah beralih dari satu ke yang lain saat waktunya tiba.

Kalau kamu merasa udah mantap untuk ambil kendali penuh dan siap membangun website yang profesional dari awal, kamu bisa mulai dari WordPress.org dengan menyewa hosting sendiri. Salah satu rekomendasi yang bisa kamu coba adalah Raja Hosting, layanan hosting lokal yang mendukung WordPress, dengan performa cepat dan harga bersahabat.

Penutup

Setelah ngulik panjang lebar soal WordPress, sekarang kamu udah punya gambaran yang cukup jelas tentang apa itu WordPress, perbedaan antara WordPress.com dan WordPress.org, serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing platform. Intinya, WordPress bukan cuma buat ngeblog — tapi udah jadi fondasi dari jutaan website di seluruh dunia, mulai dari blog pribadi sampai situs perusahaan besar.

Kalau kamu cari yang praktis dan nggak mau ribet, WordPress.com bisa jadi titik awal yang nyaman. Tapi kalau kamu pengin kebebasan penuh, kontrol total, dan fleksibilitas untuk berkembang, maka WordPress.org adalah pilihan yang lebih powerful. Memang butuh usaha lebih di awal, tapi potensi jangka panjangnya jauh lebih besar.

Setiap platform punya kelebihan masing-masing, dan pilihan terbaik tergantung dari tujuan kamu. Mau sekadar nulis dan berbagi cerita? WordPress.com cukup. Tapi kalau kamu mau bangun brand, bisnis, atau web yang butuh fitur lebih kompleks, maka WordPress.org seharusnya jadi langkah berikutnya. Dan kalau kamu pilih WordPress.org, pastikan kamu pakai hosting yang bisa diandalkan supaya websitemu berjalan mulus.

Akhir kata, nggak peduli kamu pilih yang mana, WordPress tetap jadi teman terbaik buat kamu yang ingin punya rumah digital sendiri di internet. Semoga panduan ini bisa jadi titik awal yang membantu kamu mulai petualangan membangun website dengan lebih percaya diri!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *